Welcome Guest!
twitter facebook rss

,

Mengukir Prestasi di SD Inp. 6/75 Biru

Jamaluddin, S.Pd
Kurang dari dua tahun, pembangunan fasilitas Sekolah Dasar (SD) Negeri 6/75 Biru, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Rianttang, Bone sudah mulai nampak. Salah satunya adalah pembangunan mushollah, sudah mendekati tahap perampungan. Sementara lapangan bulu tangkis dan beberapa sarana lainnya sudah difungsikan. “masih banyak yang perlu dibenahi di sekolah ini. Termasuk dalam skala prioritas, pembangunan pagar dan penambahan ruang belajar” kata Kepala SDN 6/75 Biru, Jamaluddin, S.Pd,SD kemarin (4/2/03)
Terkait soal pembangunan mushollah sekolah, Jamaluddin mengatakan nyaris tidak ada kendala dan sama sekali tidak menyentuh anggaran dana BOS. Semua dari partisipasi masyarakat dan donator yang benar-benar ikhlas. Sejak awal telah dibahas dalam pertemuan singkat soal pembangunan mushollah ini, menghadirkan para tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Syukur Alhamdulillah, responsif dan antusias masyarakat dan para donator sangat mendukung. Sehingga pelaksanaan pembangunan mushollah ini dapat dibangun dalam waktu singkat. “ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sebab belum ada masjid atau mushollah di sekitar sini. Selain itu, para guru yang mengajar sore dan kegiatan keagamaan siswa sudah dapat dilangsungkan setiap saat. Ujarnya
Masalah lain di sekolah ini adalah, ruang belajar yang dimiliki sudah tidak seimbang dengan kapasitas jumlah siswa yang ada. Sehingga proses belajar mengajar masih dilaksanakan pada sore hari. “sekolah ini masih membutuhkan ruang kelas sekitar 5 unit untuk menampung semua siswa yang belajar di kelas parallel. Apalagi jika dicermati, antusias masyarakat untuk sekolahkan anaknya di sini meningkat secara signifikan. Tahun ajaran baru lalu, presentase penerimaan siswa baru meningkat hingga 40%. Sudah saatnya sekolah ini memikirkan untuk penambahan ruangan”, kata Jamaluddin saat ditemui Cakrawala News di ruang kerjanya.
SD Inp. 6/75 Biru
Sehubungan dengan hal itu, lebih lanjut Jamaluddin mengatakan, sebenarnya sudah disarankan untuk pengajuan penambahan ruang kelas. Hanya saja terbentur pada masalah lokasi sekolah yang belum tuntas persoalannya. Sebagaimana diketahui awalnya, lokasi sekolah ini dihibahkan oleh salah satu tokoh masyarakat dengan luas 100 x 100 meter persegi. Entah bagaimana tiba-tiba, beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang memiliki otoritas ketika itu, menerbitkan sertifikat atas nama pribadi bahkan mengatas namakan keturunannya. Masalah ini yang belum tuntas selama bertahun-tahun. “sekolah ini milik pemerintah. Jadi seharusnya pemerintah yang memikirkan dan menyikapi masalah itu. Sikap tegas pemerintah terkait masalah ini memang belum ada. Kemungkinan masih melakukan mediasi untuk mencari jalan keluar terbaik”, kata Jamaluddin.
Masjid yang masih dalam Pembangunan
Sebagai abdi Negara di bidang pendidikan, ia hanya berharap agar ada penyelesaian yang dilakukan oleh pemerintah. Sebab kewajiban seorang tenaga pendidik hanya mengembangkan kreatifitas sesuai kemampuan. Sejak Jamaluddin diberi kewenangan sebagai kepala sekolah, prestasi di bidang pengembangan kuantitas dan pembenahan fasilitas sekolah sudah sangat nampak. “selain pembenahan fasilitas sekolah, hal yang urgen untuk dilaksanakan tahun ini adalah pengembangan kualitas dan kompetensi tenaga guru. Sehingga ia mampu bekerja secara optimal dan professional", pungkas Jamaluddin (Asri)

0 komentar

Readers Comments


Latest Posts

Sponsored By

Featured Video

Our Sponsors

Sponsor

SuperTani